Sabtu, 09 Juni 2012

PPDB MAN Tambakberas Tahun Ajaran 2012/2013

Penerimaan Peserta Didik Baru 2012-2013

Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Tambakberas Jombang berada di dalam pengawasan d`n pembinaan Yayasan Pondok Pesantren Bahrul Ulum Tambakberas Jombang.
MAN Tambakberas menerima peserta didik baru untuk program :
1. Kelas Unggulan
2. Kelas Prestasi
3. Kelas Reguler
4. Kelas Reguler Plus Keterampilan:
* Keterampilan Otomotif (1 kelas Putra)
* Keterampilan Meubelair (1 kelas Putra)
* Keterampilan Tatabusana (1 kelas Putri)
Waktu & Tempat Pendaftaran,
Pendaftaran dibuka mulai tanggal 16 Juni 2012 s/d. 7 Juli 2012
Waktu : Pukul 08.00 – 13.00 WIB
Tempat : Kantor Pusat MAN Tambakberas (PP. Bahrul Ulum Tambakberas Jombang) Jl. Merpati Tambakberas Jombang.
Telp.(0321) 862352,  Fax. (0321) 855537, Sms Center  083830109109
 Syarat Pendaftaran,
1. Mengisi formulir pendaftaran
2. Menyerahkan fotocopi ijazah dan SKHUN MTs/SMP yang telah di legalisir sebanyak 2 lembar.
3. Menunjukkan Ijazah dan SKHUN aslinya.
4. Menyerahkan fotocopi NISN (Nomor Induk Siswa Nasional) sebanyak 2 lembar.
5. Menyerahkan pas photo hitam putih 3×4 sebanyak 10 lembar.
6. Menyerahkan fotocopi Kartu Keluarga (KK) sebanyak 2 lembar.
7. Menyerahkan fotocopi prestasi akademik (sertifikat/piagam) bagi yang memiliki, masing-masing 2 lembar.
8. Menyerahkan fotocopi hasil test IQ, bagi yang memiliki, sebanyak 2 lembar.
9. Membayar biaya pendaftaran Rp 100.000,- .
Waktu Tes Seleksi
Tes dilaksanakan pada 8 Juli 2012 jam 08.00 – 12.00 WIB.
Materi Tes,
Materi yang diujikan:
1. Kelas Reguler : Pengetahuan Keagamaan (Tulis dan Praktik).
2. Kelas Unggulan/Prestasi: (1) Ujian Tulis: Matematika, IPA/sains, Bahasa Inggris, dan (2) Ujian Praktik: Praktik Ibadah, Membaca Al-Quran.
3. Kelas Keterampilan: (1) Ujian Tulis: Pengetahuan Dasar tentang Keterampilan dan (2) Ujian Praktik: Praktik Ibadah,  Membaca Al-Qur’an.
Pada saat tes, peserta wajib membawa pencil 2B (LJK).
Pengumuman Hasil Tes,
Pengumuman hasil tes pada 9 Juli 2012 jam 08.00 WIB.
Daftar Ulang,
Bagi calon siswa yang LULUS seleksi harus melaksanakan daftar ulang ddngan  memenuhi persyaratan yang telah ditentukan.
Pelaksanaan daftar ulang, sejak tanggal 10 – 12 Juli 2012
Masa Orientasi Siswa (MOS)
Pembelakalan siswa baru dilaksanakan pada 12 Juli 2012.
MOS dilaksanakan 13 – 15 Juli 2012
Kegiatan Belajar Mengajar (KBM)
Dimulai Senin, 16 Juli 2012
»»  
»»  Selanjutnya->>>>>...

Senin, 04 Juni 2012

Jakarta Popsivo Alami Kekalahan Kedua

Jakarta Popsivo Alami Kekalahan Kedua




Bola.net - Pimpinan klasemen Jakarta Popsivo Polwan menelan kekalahan kedua pada kompetisi bola voli BSI Proliga 2012

Jakarta Popsivo Polwan ditumbangkan Jakarta TNI AU dengan skor 2-3 (20-25, 25-22, 29-27, 18-25, 13-15) pada laga penyisihan terakhir di Gresik, Minggu.

Kendati kalah, posisi Popsivo di puncak klasemen akhir tidak tergoyahkan dan mereka berhak mengantongi hadiah uang Rp 10 juta sebagai juara putaran kedua kelompok putri.

Rita Kurniati dan kawan-kawan mengulang prestasi yang diraih pada putaran pertama. Bahkan, saat itu Popsivo tampil sempurna dengan tidak terkalahkan dalam enam laga.

Sementara pada putaran kedua, tim asuhan pelatih M Anshori itu gagal mempertahankan rekor, setelah menelan dua kekalahan, yakni dari Jakarta Electric PLN dan TNI AU.

"Hari ini TNI AU memang main bagus, tapi ini jadi bahan evaluasi kami karena nanti di babak empat besar akan bertemu lagi," kata Anshori usai pertandingan.

Anshori juga mengaku beruntung bisa mengamati kekuatan dan gaya permainan Jakarta TNI AU yang turun full team pada laga kali ini.

"Jadi, nanti kalau bertemu lagi di babak empat besar, saya sudah tahu harus menyiapkan strategi seperti apa lawan TNI AU," tambahnya.

Pelatih Jakarta TNI AU Delvi Amri mengatakan, kunci kemenangan timnya kali ini, karena anak asuhnya bisa bermain tanpa beban dan jarang membuat kesalahan.

"Kemenangan ini menjadi modal untuk menghadapi babak empat besar. Tapi, saya harus mengakui Popsivo tetap tim yang tangguh dan kualitas pemainnya bagus-bagus," katanya.

Terkait persiapan menuju empat besar, Delvi menambahkan, timnya akan langsung menjalani program latihan sepulang dari Gresik, untuk membenahi sejumlah kelemahan, terutama blok dan mental tanding.

Sumber : http://www.bola.net
»»  
»»  Selanjutnya->>>>>...

Orange San Diego, Smartphone Android dengan Chipset Intel yang Berhasil Kalahkan iPhone 4S dan Samsung Galaxy Nexus

Orange akhirnya resmi merilis smartphone Android besutan mereka sendiri dengan nama San Diego. Smartphone Android yang menggunakan chipset dari Intel ini akan dijual mulai tangal 6 Juni 2012 dengan harga 199,99 poundsterling atau sekitar $310.

Dilihat dari spesifikasi yang dimilikinya, Smartphone ini sepertinya ditujukan untuk kelas menengah keatas, berbeda dengan ponsel Orange lainnya yang selalu ditujukkan untuk kelas menengah kebawah. Hasil benchmark dari Orange San Diego sendiri berhasil mengalahkan hasil benchmark iPhone 4S dan Samsung Galaxy Nexus.
Spesifikasi Orange San Diego
- prosesor Intel Atom (Medfield) 1,6GHz
- 1GB RAM
- kamera 8MP
- dukungan untuk HSPA+
- panel display 4,03 inci (resolusi 1024 x 600)
- Android 2.3 Gingerbread dengan beberapa aplikasi khusus Orange
- internal memory 16GB
- Bluetooth 2.1
- HDMI-out







Sumber : http://www.beritateknologi.com


»»  
»»  Selanjutnya->>>>>...

Merasa Disaingi Maps iOS, Google Sebar Undangan untuk Perkenalkan Next Dimension Google Maps

Apple memang diketahui akan membuang aplikasi Maps milik Google pada perangkat iOS miliknya dan sebagai gantinya, Apple akan meluncurkan aplikasi peta buatan sendiri yang diklaim jauh lebih baik dari Google Maps.

Untuk merealisasikan hal tersebut, Apple telah mengakuisisi C3 Technologies pada bulan Januari lalu untuk mengembangkan sebuah layanan in house 3D mapping dan menghilangkan ketergantungan pada Google Maps.
Namun Google nampaknya tidak mau kecolongan, Raksasa dunia maya tersebut dikabarkan tengah menyiapkan sebuah inovasi terbaru dalam layanan Google Maps. Untuk memamerkan inovasi tersebut, Google juga telah mengundang media ke sebuah event yang akan berlangsung pada tanggal 6 Juni.

Dalam acara tersebut, Google akan memperkenalkan apa yang mereka sebut sebagai Next Dimension Google Maps.Brian McCleendon, Vice President layanan Google Maps dan Google Earth akan mengawal acara tersebut dan mendemonstrasikan berbagai fitur baru yang kemungkinan adalah fitur 3D mapping yang baru.

Sumber : http://www.beritateknologi.com
»»  
»»  Selanjutnya->>>>>...

Legenda Madrid Bekuk United Legend

MADRID - Laga eksebisi antara pemain-pemain legenda Real Madrid kontra Manchester United berlangsung cukup ketat. Madrid Legend akhirnya keluar sebagai pemenang usai membungkam United Legend dengan skor tipis 3-2.

Laga hiburan bertajuk Corazon Classic Match ini digelar di Stadion kebanggaan Real Madrid, Santiago Bernabeu, Senin (4/6/2012) dini hari WIB. Sejumlah pemain legendaris dari kedua klub tampil memeriahkan pertandingan.

El Real diperkuat sejumlah pemain bintang pada masanya masing-masing seperti, Fernando Hierro, Ivan Helguera, Fernando Morientes, Luis Figo, Zinedine Zidane, Roberto Carlos, Fernando Redondo hingga Emiliano Butragueno dan Santilana yang telah berusia 59 tahun.

Sementara United legend diperkuat duet maut mereka saat merebut treble winners, Andy Cole dan Dwight Yorke. Pemain legendaris lain seperti Edwin van der Sar, Dennis Irwin, Dion Dublin, Quinton Fortune, Jesper Blomqvist hingga Teddy Sheringham juga bermain.

Meski tak lagi berusia muda, namun para pemain legendaris ini tetap mampu menyuguhkan permainan menawan. Bahkan, laga yang sedianya hanya untuk hiburan, berjalan bak layaknya pertandingan kompetitif. Kedua tim sama-sama bermain serius dan ngotot untuk menang. Maka, tak jarang aksi saling jatuh menjatuhkan hingga diving diperagakan masing-masing pemain.

Madrid yang mendapat dukungan mayoritas penonton di Santiago Bernabeu, membuka keunggulan lebih dulu lewat gol Fernando Morientes pada menit ke-7. Menerima umpan silang Butragueno, mantan striker andalan Los Blancos melepas tembakan kaki kiri yang tak kuasa dibendung Edwin van der Sar yang berdiri di bawah mistar United legend.

Namun, keunggulan 1-0 Madrid tak bertahan lama. Tepat semenit berselang, Dwight Yorke dan Andy Cole menunjukkan kebolehannya dalam membongkar pertahanan Madrid. Cole bahkan sempat menunjukkan skill individu menawan, sebelum melepaskan umpan silang yang disambut sundulan Lee Sharpe yang membuat kedudukan menjadi 1-1.

Memasuki menit ke-10, Madrid kembali unggul lewat gol Luis Figo. Bintang Portugal yang sempat mengenakan kostum Barcelona sebelum membela Madrid, melepaskan tembakan akurat dari luar kotak penalti dan bersarang ke pojok kiri Van der Sar.

Unggul 2-1, Madrid nampak masih bernafsu mencetak gol tambahan, sementara United yang lebih banyak tertekan juga sesekali menebar ancaman ke jantung pertahanan Madrid. Sayang, dari sejumlah peluang yang tercipta, skor 2-1 di babak pertama, tidak berubah.

Memasuki babak kedua, Madrid kembali menunjukkan dominasinya. Pada menit ke-51, Santilana nyaris mencetak gol untuk Madrid. Menerima umpan matang Roberto Carlos, striker pemilik nama lengkap Carlos Alonso González melepaskan tembakan voli kaki kiri yang sayangnya masih membentur mistar.

Semenit kemudian, United sebenarnya sukses menyamakan kedudukan lewat gol Andy Cole. Sayang, gol tersebut dianulir wasit Pierluigi Collina yang menangkap Cole telah berada dalam posisi offside.

Pertandingan kian sengit di sisa 30 menit laga. Figo berpeluang besar menambah pundi-pundi golnya setelah lolos dari jebakan offside di menit ke-64. Sayang, playmaker yang kini telah berusia 39 tahun ini, gagal menaklukkan Van der Sar, saat posisi One-on-One.

Menit ke-65. United mendapat hadiah penalti menyusul pelanggaran Fernando Redondo kepada Yorke. Sedikit berbau diving, United tetap mendapat hadiah tendangan 12 pas. Sayang, Sheringham yang maju sebagai eksekutor gagal membuat United menyamakan kedudukan. Tendangannya dibaca dengan baik oleh Bodo Illgner.

Alih-alih mencetak gol penyeimbang, United justru harus kembali kebobolan di menit ke-69. Kali ini, giliran Fernando Redondo yang mencatatkan namanya di papan skor untuk membawa Madrid unggul 3-1. Aksi individunya melewati tiga pemain belakang United, membuat fans di Bernabeu bersorak.

United langsung merespon dengan meningkatkan serangan. Hasilnya, mereka kembali berhasil memperkecil ketertinggalan menjadi 2-3 lewat aksi brilian Sheringham. Seakan ingin membayar kegagalannya mengeksuki penalti, Sheringham mencetak gol indah dengan tendangan chip yang mempercaya Illgner.

Butuh satu gol untuk menyamakan kedudukan, United kian gencar menekan pertahanan Madrid di menit-menit akhir pertandingan. Sayang, upaya para pemain legendaris Setan Merah gagal membuahkan gol hingga wasit meniup peluit panjang. Skor 3-2 untuk Madrid bertahan hingga laga usai.

Laga Corazon Classic Match ini diketahui merupakan yang ketiga dilaksanakan secara rutin dalam tiga tahun terakhir, di mana Madrid selalu tampil sebagai juara. Namun, pada tahun depan (2013), laga Corazon Classic akan digelar di Inggris.

Sumber : http://bola.okezone.com
»»  
»»  Selanjutnya->>>>>...

SHOLICHAH MUNAWWARAH WAHID HASYIM : Ketua Muslimat yang Tak Suka ke Super Market

Ibu Hj. Nyai Sholichah Munawaroh binti KH. Bisri Sansuri adalah keponakan KH. Wahab Hasbullah.   Ibunda Sholichah, Ibu Nyai Hj. Nur Chadijah adalah adik kandung KH. Wahab Hasbullah. Sebuah drama menarik seputar pernikahan wanita muda Chadijah dengan pemuda Bisri Sansuri, terjadi di atas sebuah geladak kapal, di pelabuhan Jeddah.

Syahdan, ketika Wahab Hasbullah muda yang energik sedang sibuk untuk mendirikan cabang Sarekat Islam di Arab Saudi, sampailah kabar kepadanya bahwa ibunya sakit, maka ia pun segera kembali ke tanah air. Beberapa bulan kemudian ia sudah merapat kembali di pelabuhan Jeddah. Namun kedatangannya kali ini disertai dengan ibunda dan seorang wanita muda, yakni adiknya yang bernama Chadijah, pengantin baru yang baru saja ditinggal mati oleh suaminya. Kedatangannya bersama ibunya ke tanah suci adalah untuk menunaikan ibadah haji dan sebagai pelipur lara sang adik.

Setelah beberapa lama tinggal di tanah suci, oleh Wahab Hasbullah, adiknya ini kemudian dijodohkan dengan temannya. Bisri Sansuri yang telah lama menemani Wahab Hasbullah sejak masih menjadi santri di Kajen, bersedia menikahi adik temannya ini. Namun rupanya Wahab memiliki rencananya sendiri. Setelah acara pernikahan selesai, ia mengutarakan niatnya untuk kembali ke tanah air kepada teman lama yang telah menjadi adik ipar barunya. Namun rupanya Bisri Sansuri berkeinginan juga untuk pulang ke tanah air, ia juga sudah merindukan kampung halamannya. Tetapi Wahab menolaknya, sebesar apa pun keinginan, Bisri sekeras itu pula penolakan Wahab yang menginginkan agar mereka menetap lebih lama lagi di tanah suci.

Karena sama-sama ngotot, Wahab nampak mulai mengalah. Maka mereka pun, Wahab beserta ibunda, adik dan ipar Bisri, berangkat menuju dermaga pemberangkatan kapal. Sesampainya di dermaga mereka berhenti dan hanya menunggu, Bisri mempertanyakan mengapa mereka tidak segera naik, Wahab pun menjawab bahwa mereka semestinya tidak perlu turut pulang. Perdebatan pun kembali terjadi, hingga akhirnya tangga jembatan yang menghubungkan antara kapal dan dermaga diangkat. Ketika peluit pemberangkatan kapal kemudian melengking tinggi, Wahab segera melompat dan berenang menuju tambang kapal yang masih berjuntaian di atas permukaan air. Sementara Bisri kebingungan, ia sangat ingin turut melompat dan mengikuti Wahab kembali ke tanah air, namun bagaimanakah dengan mertua dan istrinya? Rupanya ia perlu beberapa waktu untuk menyadari bahwa tadi, Wahab hanya mengulur waktu saja agar mereka tidak bisa ikut.

Cerita bahwa Bisri "dikerjain" Wahab ini sering disampaikan oleh Gus Dur dalam pengajiannya di Pesantren Ciganjur. Beberapa tahun kemudian mereka kembali ke Tanah air, dan mendirikan pesantren di Denanyar Jombang dengan bekal sebidang tanah dari mertuanya, KH. Hasbullah, ayah Wahab, pengasuh pesantren Tambak Beras. Pernikahan Bisri dan Nur Chadijah ini dikaruniai sepuluh anak, namun yang hidup hingga dewasa hanya empat, salah satunya adalah Munawaroh (Sholichah A. Wahid Hasyim).

Salah satu keberanian kontroversial yang tampaknya kemudian menurun dari KH. Bisri Sansuri kepada anak cucu mereka adalah ketika mereka mendirikan Pesantren Putri di bawah pengawasan langsung Ibu Nyai Hj. Khadijah. Konon di Denanyar inilah cikal bakal pesantren putri di Jawa Timur, yang sebelumnya belum lazim didirikan.

Masa kecil dan Pernikahan

Munawaroh lahir di Jombang 11 oktober 1922 sebagai seorang anak Kyai pengasuh pesantren. Neng Waroh (panggilan kecilnya) dididik dalam lingkungan keagamaan yang ketat, namun keberaniannya telah terlihat sejak kecil. Neng Waroh sering menyelinap melihat prosesi pemakaman orang-orang Cina di bong dekat pesantrennya, baik sendirian maupun mengajak teman-temannya. Ia juga sangat mahir memanjat pohon, sesuatu yang tidak lazim bagi anak putri. Kenakalan masa kecilnya ini berakhir ketika ia dinikahkan dengan Abdurrachim, putera KH. Cholil, Singosari, pada usia 14 tahun. Pernikahan pertamanya ini hanya berumur satu bulan karena suaminya meninggal.

Dua tahun kemudian, 10 Syawal 1356 H./1938 M. ia dinikahkan lagi dengan Abdul Wahid, putera sulung KH. Hasyim asy'ari, dan diboyong ke Tebu Ireng. Maka sejak inilah kehidupan Munawaroh menapak babak baru, entah bagamana selanjutnya ia lebih di kenal sebagai Ibu Sholichah, Nyonya Wahid.

Sejak tinggal di Tebu Ireng inilah ia mulai aktif di pengajian-pengajian masyarakat, membuka ranting-ranting Muslimat NU baru dan terlibat di Fujinkai yang membuatnya terlibat dengan banyak kalangan. Salah satu sisi penting dari kehadiran Sholichah adalah "mengganti baju" Fujinkai, dengan dipenuhi "badge" kemuslimatan. Di mana kegiatan-kegiatannya diisi dengan pengajian dan kursus-kursus kemandirian perempuan.

Dalam situasi perang, sebagai istri seorang tokoh nasional, aktifitas Sholichah adalah membantu para pejuang dengan mendirikan dapur umum di dekat pabrik gula Cukir. Menyelamatkan dokumen-dokumen rahasia ketika suaminya dikejar-kejar Belanda, termasuk menyamar menjadi babu.

Sejak Januari 1950 ketika terjadi penyerahan kedaulatan kepada pemerintah Republik Indonesia, Sholichah mulai meninggalkan Jombang karena harus mengikuti kepindahan suaminya yang dipercaya untuk menduduki jabatan Menteri Agama. Pada masa-masa ini A. Wahid Hasyim dan istri lebih dapat sering berkumpul sebagai sebuah keluarga. Namun kesempatan dan keutuhan ini tidak berlangsung lama, tiga tahun kemudian, A. Wahid Hasyim meninggal dalam sebuah kecelakaan mobil di daerah Bandung, sementara Sholichah baru berumur tiga puluh tahun.   

Bertahan di Jakarta

Semenjak ditinggalkan oleh almarhum KH. Wahid Hasyim, sebagai janda dengan enam orang anak yang masih kecil-kecil tentu terasa sangat berat hidup di Jakarta. Dari sini banyak tawaran mengajaknya kembali saja ke kampung halaman, Jombang Jawa Timur. Namun mengingat pesan almarhum suaminya yang menginginkan agar kelak anak-anaknya dapat dididik untuk menjadi orang-orang yang dapat diandalkan untuk memperjuangkan bangsanya, Sholichah menyatakan tekadnya untuk bertahan di Jakarta. Tawaran ini juga datang dari orang tua Beliau, KH Bisri Sansuri. Ia meneguhkan dirinya tetap menempati rumah peninggalan suaminya, Jalan Amir Hamzah nomer 8 Matraman Jakarta Pusat.

Lalu bagaimanakah caranya agar cita-cita almarhum suaminya dapat diwujudkan? Sementara ia hanyalah seorang janda? Maka ia pun mulai berusaha mempertahankan kehidupannya di Jakarta. Ny. Sholichah kemudian mengajukan ijin dagang beras kepada Walikota Jakarta yang kala itu dijabat oleh Syamsurijal. Setelah mendapatkan ijin, ia mencoba mengembangkan pangsa pasarnya dengan mendapatkan hak untuk memasok kebutuhan Departemen Sosial dan Departemen Agama.

Ia juga membuka usaha jual beli mobil secon yang pada waktu itu disebut sebagai catut mobil. Serta menjadi subrevelansir bahan-bahan bangunan dalam proyek pembangunan Pelabuhan Tanjung Priok. Ia mendatangkan pasir dan bambu-bambu dari daerah untk dijual kepada pelaksana di sana, yakni PT Sitra dari Perancis. Dengan demikian ia dapat membiayai pendidikan putera-puterinya hingga ada yang dikuliahkan ke ITB, Pesantren Tegal Rejo serta ke Mesir dan lain-lain dengan topangan perekonomian yang dirintisnya sendiri dari awal.


Perjuangan dan Keorganisasian

Selanjutnya, Sholicah terus melanjutkan perjuangannya dengan berkecimpung di dunia politik melalui NU, turut membesarkan NU di Jakarta dan terpilih sebagai anggota DPRD mewakili NU hingga ketika NU harus berfusi ke dalam Partai Persatuan Pembangunan.

Sejak saat itu, Ibu Sholichah mulai menjalani berbagai aktivitas. Beraneka ragam kegiatan dijalaninya, mulai dari menjadi Anggota Pimpinan Muslimat NU Gambir (1950), Ketua Muslimat NU Matraman (1954), Ketua Muslimat NU DKI Jaya (1956), hingga Ketua I Pimpinan Pusat Muslimat NU sejak 1959 sampai meninggal.

Menurut Mahmudah Mawardi, teman seperjuangannya di PP Muslimat NU, Sholichah adalah sosok yang berpikiran maju, menjadi salah satu motor penggerak Muslimat NU serta dicintai oleh anggota. Ia bukan hanya pandai menganjurkan, melainkan juga senantiasa lebih dahulu memberikan contoh atas anjuran-anjurannya, termasuk banyak sekali mengorbankan hak-haknya untuk kemajuan dan perkembangan organisasi, dalam hal ini Muslimat NU.

Ketika NU menjadi partai, Sholichah aktif dalam berbagai kegiatan Muslimat NU. Ketika NU berfusi dalam Partai Persatuan Pembangunan, ia tetap menjadi anggota legislatif (1978-1987). Sempat aktif dalam kegiatan Yayasan Dana Bantuan, sejak 1958 sampai akhir hayatnya. Terlibat aktif dalam mendirikan Ikatan Keluarga Pahlawan Nasional (1974), serta mendirikan Panti Harapan Remaja, Jakarta Timur (1976).

Dalam bidang kegiatan keagamaan, Ibu Sholichah mendirikan Yayasan Kesejahteraan Muslimat NU (1963), Lembaga Kemaslahatan Keluarga NU (1978), Pengajian Al-Islah (1963), Lembaga Penyantun Lanjut Usia (1976) yang kemudian diubah menjadi Pusat Santunan dalam Keluarga (Pusaka), Majlis Taklim Masjid Jami Matraman.

Salah satu sifat paling menonjol dalam diri Solichah adalah rasa sosial dan kedermawanannya. Dalam banyak hal, ia cenderung mengedepankan kepentingan orang-orang lain, terutama kepada mereka yang tergolong kurang beruntung secara ekonomi. Rasa sosialnya ini nyata terlihat ketika Beliau dipercaya untuk membina badan sosial Muslimat. Dalam pembinaannya, bersama dengan kekompakan teman-teman seangkatannya seperti Ibu Mahmudah Mawardi dan Asmah Syahroni, badan sosial Muslimat mencatat banyak sekali kemajuan. Antara lain dengan mendirikan Rumah bersalin Muslimat, BKIA Muslimat, Panti Asuhan Muslimat, Klinik KB dan memberikan bea siswa kepada putera-puteri NU yang terlantar, serta kunjungan-kunjungan berkesinambungan kepada panti-panti sosial lain di daerah.

Para cucu menceritakan bahwa Nenek mereka ini hampir-hampir tidak pernah berbelanja di super market, langganan belanja untuk kebutuhan sehari-harinya adalah pasar cikini, meskipun ia adalah anggota DPR.

Selain itu pada saat yang sama, Sholichah juga aktif beraktivitas di perkumpulan "Bunga Kemboja", yakni sebuah organisasi sosial yang khusus menangani masalah jenazah dan penguburan di Jakarta. Bersama-sama dengan Ibu Lasmidjah Hardi (dari kalangan nasionalis), Ibu Anie Walandaoe (golongan Kristen) dan Mr. Hamid Algadri (dianggap sebagai wakil golongan sosialis), beliau mendirikan yayasan tersebut sebagai bukti sosial yang tentu saja "hanya" berlaku bagi kalangan menengah-atas ibu kota saja.

Karena keaktifan dan prestasinya dalam berorganiasasi, maka   sejak 1957 Ibu Sholicah telah terpilih menjadi Anggota DPRD DKI Jakarta (1957), Anggota DPR-GR/MPRS (1960) anggota DPR/MPR (1971-1987).

Selama menjadi DPR, sebagai seorang janda mendiang menteri agama, Sholichah Wahid tidak menunjukkan keangkuhan sedikit pun, ia senantiasa berbaur bersama masyarakat tanpa pernah ingin disambut sebagai janda mantan pejabat tinggi negara atau menunjukkan rasa ingin dihormati. Ia senantiasa tidur seadanya di tempat yang telah disediakan oleh panitia (bukan di hotel). Tanpa mengalami perubahan apa pun baik sebelum suaminya menjadi menteri agama, selama ia sebagai istri menteri maupun setelah ia berstatus sebagai janda mendiang menteri agama.

Bukan hanya mau berkecimpung di organisasi pada level nasional atau pusat saja, melainkan juga tetap bersedia aktif membimbing beberapa organisasi di tinkat yang terendah seperti PKK di kelurahan dan RT/RW tempat tinggalnya.

Bersama dengan teman-temannya, ia juga mendirikan Yayasan al-Islah di Kebayoran Baru untuk mengelola yatim puiatu dan anak-anak tidak mampu lainnya.

Seabrek kegiatan organisasi lain yang dijalaninya adalah menjadi anggota Dewan Pertimbangan Sosial RI (1958). Bendahara BKS-Wamil (Badan Kerjasama Wanita Militer)/Front Nasional Pembebasan Irian Barat (1958), anggota Palang Merah Indonesia (1950), Anggota Pimpinan Yayasan Dana Bantuan Departemen Sosial RI. Anggota pimpinan Kowani wakil dari Muslimat NU (1960).

Salah satu bukti perhatiannya kepada perkembangan keislaman di tingkat lokal adalah masjid peninggalannya di Ciganjur. Yang dinamai al-Munawwaroh, nama kecilnya. Masjid ini didirikan pada mulanya dengan swadaya dan bantuan masyarakat sekitar, namun dalam perkembangannya, pembangunan ini mendapatkan sumbangan dari Yayasan Amal Bhakti Muslim Pancasila. Di mana menurut penduduk setempat, mereka banyak sekali menerima wejangan dari Ibu Sholichah agar berjanji untuk selalu memakmurkannya hingga kelak jika ia meninggal dunia.

Rupanya Sholichah ingin mendobrak stigma negatif mengenai adanya pandangan bahwa tradisi perempuan-perempuan pesantren adalah pribadi yang apatis dan hanya bisa menjadi konco wingking (teman pelengkap) saja, apalagi kok terhadap dunia politik. Dalam hal ini ia berhasil menepis stigma-stigma miring seputar peran perempuan pesantren. Melalui aktivitasnya tersebut, ia ingin menyadarkan kepada khalayak, "Ini lho bukti bahwa perempuan pesantren tak kalah bersaing dengan perempuan kota atau pun laki-laki."

Masa G30.S

Selama masa-masa pergolakan pemberontakan gerakan G30.S Sholichah merupakan salah satu penandatangan pernyataan pengganyangan terhadap PKI yang disebut-sebut sebagai dalang dari segala peristiwa tersebut. Bahkan menurutnya, Muslimat NU-lah yang terlebih dahulu memiliki ide dan pernyataan pengganyangan ini, namun demi efektivitas aksi, akhirnya pernyataan ini diatasnamakan pada PBNU. Hal ini karena menurutnya, Muslimat telah terlebih dahulu mengeluarkan pernyataannya pada tanggal 3 Oktober 1965, sedangkan PBNU baru mengeluarkan pernyataan senada pada tangal 5 Oktober 1965 bersama-sama dengan ormas-ormas lain. Sholichah-lah yang pertama kali mengeluarkan pernyataan pengganyangan melalui siaran RRI. 

Sholichah bersama-sama dengan Subhan ZE, pemimpin Front Pancasila dan Kesatuan Aksi Pengganyangan G30.S bahu-membahu untuk mengkonsolidasikan kekuatan demi mengganyang PKI. Meski rumah Subhan yang dijadikan markas pengganyangan, namun secara spesifik markas pengganyangan PKI PBNU berada di kediaman Sholichah. Di sana sekaligus berfungsi sebagai dapur umum. Rumahnya-lah yang dianggap paling aman saat itu, karena letaknya berdekatan dengan rumah Jenderal Alamsyah yang merupakan orang dekat Soeharto, Komandan Kostrad yang merupakan pemegang komando resmi pengganyangan.

Selaku ketua pusat Muslimat, ia adalah orang pertama yang membubuhkan tanda tangan di atas surat pernyataan yang berisi kecaman terhadap aksi kekerasan tersebut. Bahkan, beberapa orang mengatakan, "Andai Sholichah tidak mengawali tanda tangan, sangat mungkin PBNU tidak mengeluarkan pernyataan sikap."

Paling Berkesan

Menurut penuturannya kepada majalah Risalah Islamiyah tahun 1977, hal paling berkesan dalam hidupnya adalah pidatonya di depan sidang badan pekerja MPRS 1967 dalam rangka memberhentikan Soekarno dari jabatan Presiden RI. Ia mengatakan bahwa "Bungkarno adalah orang yang berjasa dan pejuang yang tidak diragukan lagi. Tetapi manusia bisa khilaf, bersifat terbatas dan tidak dapat terlepas dari kesalahan, karenanya, saya mengusulkan untuk memberhentikan Bung Karno dari Jabatan Presiden." Katanya waktu itu. Kesempatan inilah menurut pengakuannya, menjadi hal paling berkesan yang pernah dilakukannya.

Sementara menurut KH. Abdurrahman Wahid, putera sulungnya yang mantan presiden RI keempat, menyatakan bahwa hal paling berkesan dari ibundanya ini adalah, kegigihannya dalam bersilaturrahmi. Termasuk adalah ketika Ibu Sholichah harus berkeliling ke seluruh pulau Jawa untuk meminta tanda tangan dari para kiyai untuk pernyataan ketidakterlibatan adik iparnya, Yusuf Hasyim, dalam gerakan DI/TII. Saat itu Yusuf Hasyim sedang dalam tahanan Polisi Militer. Bahwa Beliau adalah "Anak Jaman" yang sangat rajin bersilahturahmi, di samping memberikan "sumbangan" besar dalam menegakkan kerukunan antar golongan setelah mencapai kemerdekaan.

Ibu Sholichah al-Munawwarah (nama yang dikenal di Ciganjur sekarang) wafat pada 9 Juli 1994 di RSCM dan dikebumikan di pemakaman keluarga, Komplek Pesantren Tebu Ireng Jombang. Semoga perjuangan dan dharma bhaktinya dapat kita teladani dan arwahnya diterima di sisi Allah SWT

Sumber : http://www.nu.or.id
»»  
»»  Selanjutnya->>>>>...

GP Ansor Tunda Perayaan Puncak Harlah ke-78

Jakarta, NU Online
Rencananya, Gerakan Pemuda Ansor akan mengadakan perayaan harlahnya pada 7-10 Juni 2012 di Pondok Pesantren Almuayyad, Jl. KH. Samanhudi No. 64, Surakarta, Jawa Tengah. Sejumlah program harlah, akan mengisi agenda yang dipersiapkan pada kesempatan 4 hari itu.

Dari tanggal yang dijadwalkan, kepanitiaan harlah ke-78 GP. Ansor mengubah jadwal tersebut. “Kami mengundurkan tanggal tersebut,” ungkap Kohari, Ketua Panitia Perayaan Harlah ke-78 GP. Ansor kepada NU Online di kantor PP GP. Ansor, Jl. Kramat Raya 65 A, Jakarta Pusat, Senin (4/6) siang.

Menurutnya, perubahan tanggal ini hanya karena komitmen Nusron Wahid, Ketua Umum PP GP. Ansor dengan Presiden RI. Secara lisan kepada Ketua Umum PP GP. Ansor, Presiden sudah mengonfirmasi untuk hadir dalam acara harlah GP. Ansor. Namun, berhubung Presiden tidak dapat hadir pada tanggal yang telah ditetapkan, maka Nusron mengubah tanggal tersebut.

Kepanitiaan harlah telah melayangkan surat kepada pihak Presiden untuk menetapkan waktu luangnya. Namun, pihak kepresidenan sendiri belum memberikan tanggapan apapun.

Sejauh ini, jajaran kepanitiaan hanya mengikuti instruksi para pengurus pusat GP. Ansor. Para pengurus pusat akan mengadakan rapat. Rapat itu rencananya akan dilakukan dalam waktu dekat. Tetapi, saya belum dapat memastikan kapan tepatnya, imbuh Kohari.

Adapun tempat dan teknis, kami sudah mempersiapkan segalanya. Segala perangkat yang dibutuhkan dalam puncak harlah nanti, telah dipersiapkan dengan masak, tambah Faishal, Sekretaris panitia harlah.

Materi-materi yang akan dibahas dalam puncak harlah nanti, sudah rampung. Materi konbes, musyawarah kubro, dan sejumlah acara, telah dicetak. Persiapan sudah matang, tandas Faishal yang tengah membereskan sejumlah berkas dibantu oleh seorang pengurus harian PP GP.. Ansor.



Redaktur : Syaifullah Amin
Penulis    : Alhafiz Kurniawan

 Sumber : http://www.nu.or.id
»»  
»»  Selanjutnya->>>>>...

KPK Didesak Usut Aset Negara yang Hilang

JAKARTA – Masyarakat Antikorupsi Indonesia (Maki) mendesak Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menindak-lanjuti temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), terkait hilangnya aset negara sebesar Rp38,11 triliun akibat amburadulnya pengelolaan aset eks Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN).


Koordinator Maki Boyamin Saiman memaparkan, beberapa pihak seperti Bank Indonesia, BPPN, dan Kementerian Keuangan harus mempertanggungjawabkan hilangnya aset negara tersebut. ” Nah, menjadi tugas KPK untuk menelusuri ke mana aset negara itu hilang. Uang yang hilang jumlahnya besar sekali,” ucap Boyamin kepada SINDOdi Jakarta kemarin. Besar kemungkinan banyak penyimpangan dan kongkalikong dalam pengelolaan aset oleh BPPN. Menurut dia, banyak aset yang nilainya dimanipulasi dengan modus kongkalikong antara BPPN dan pemilik bank.

”Misalnya ada aset yang diserahkan pada BPPN diaku sebesar Rp1 triliun, padahal nilainya di pasaran Rp500 miliar, lalu dijual dengan cara dilelang harganya hanya Rp200 miliar. Modus seperti ini banyak sekali terjadi,”papar Boyamin. Maka itu,hasil temuan BPK harus segera ditarik ke ranah hukum. Boyamin juga menduga banyak permainan dan kongkalikong yang memanipulasi angka dengan selisih yang besar.” Ada unsur penyimpangan yang tidak bisa ditutup-tutupi lagi.Apalagi, ada dasar audit BPK. KPK harus mulai bergerak,” tutur dia.

Sebelumnya,dari hasil audit, BPK menyatakan terdapat aset negara yang hilang dengan nilai sekitar Rp73,53 triliun. Dari jumlah itu, Rp38,11 triliun berasal dari eks aset BPPN.Ketua BPK Hadi Poernomo mengungkapkan hilangnya aset negara tersebut akibat kelemahan dalam perhitungan dan penilaian aset eks BPPN, meskipun sebagian kini dialihkan ke PT Perusahaan Pengelola Aset.

Menurut Hadi, aset eks BPP yang diserahkan kepada panitia urusan piutang negara (PUPN) senilai Rp11,18 triliun tak didukung sumber yang valid. ” Selain itu, aset eks BPPN berupa tagihan penyelesaian kewajiban pemegang saham (PKPS) Rp8,68 triliun belum didukung dengan dokumen kesepakatan dengan pemegang saham,” ungkap Hadi. krisiandi sacawisastra
 
Sumber : http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/500341/
»»  
»»  Selanjutnya->>>>>...